Tubing adalah olahraga air yang menggunakan ban karet berukuran besar untuk mengarungi sungai. Umbi memakai pelampung, helm, dan sepatu bot karet, dan mereka berkendara dalam kelompok kecil. Tubing mirip dengan arung jeram, tetapi ban karetnya lebih kecil dan hanya menampung satu orang dalam satu waktu.

Tubing populer di Bantul, Indonesia, dimana pengunjung dapat mencobanya di lokasi Karst Tubing.Meski tubing bisa menjadi olahraga yang sangat ekstrim, penyelenggara memastikan setiap orang yang berpartisipasi aman dengan berbagai peralatan dan layanan keselamatan. Untuk pengunjung pemula, panitia telah menyiapkan pemandu dan layanan penjemputan dari titik akhir tubing. Selain itu, penyelenggara akan menyediakan minuman hangat dan makanan tradisional serta fasilitas mandi dan bilas jika peserta membutuhkannya.

Beda Tubing dan Rafting, Wisata Air yang Kerap Dianggap Sama

Penting untuk memantau ketinggian air dan berkomunikasi dengan lembaga hulu untuk memastikan bahwa peserta tubing siap menghadapi potensi banjir. Siswo Putranto Santoso memperingatkan bahwa kenaikan permukaan air yang tiba-tiba bisa berarti garis lintang sungai melebar, sehingga memudahkan peserta untuk melarikan diri ke tepian. Jika terjadi banjir, peserta harus bersiap menyelamatkan diri dengan cepat, apalagi jika terjadi secara tiba-tiba.

Siswo Putranto Santoso mengingatkan para YouTuber untuk berhati-hati karena mudah terguling. “Posturnya juga sesuai dengan diameter ban yang digunakan,” ujarnya. “Semakin lebar diameter ban, semakin baik.”

Untuk sensasinya, Siswo Putranto menilai tubing lebih seru dan menantang. Semua itu sejalan dengan resiko bermain tubing yang juga lebih besar dari arung jeram. “Hati-hati jika ada rasa takut yang berlebihan saat bermain tubing. Hal itu sering terjadi di luar perhitungan. Oleh karena itu, pemandu harus selalu mewaspadainya,” ujarnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *